Setelah sekian purnama, akhirnya ada niatan untuk nulis di blog ini. Ya sesuai judulnya, disini aku mau cerita pengalaman selama 2 bulan 14 hari selepas wisuda. Tepat tanggal 7 Agustus 2019 menjadi hari yang paripurna menjadi seorang sarjana. Rasanya campur aduk ketika akan meninggalkan bumi Tembalang dan menyandang status jobseeker. Tapi lebih campur aduk ketika Pra, hari H, dan pasca sidang menuju yudisium menurutku, lebih banyak drama yang dijadikan pelajaran hidupnya hehe. Lega juga di hari itu sebagai PJ Wisudawan Fakultas semua rangkaian acara dari wisuda fakultas sampai universitas lancar jaya.
Di rumah dulu, menjadi rencana pertamaku setelah wisuda. Ya, aku ingin waktu yang singkat ini bisa luangkan untuk keluarga di rumah, sebelum melalang buana entah kemana nanti. 7 tahun semenjak SMA sampai kuliah udah ngekos dan waktu yang ada lebih banyak di tanah perantauan, menjadi alasanku untuk meluangkan waktu sejenak di rumah. Bener-bener singkat ya ternyata waktu ini berlalu begitu aja. Selain itu, mulai bulan puasa kemarin, udah mulai ngumpulin lagi remaja komplek. Ya bisa dibilang rintisan karang taruna. Buka puasa bersama menjadi proker pertama waktu itu hehe. Di luar ekspektasi sebenernya bisa ngadain acara gitu dan target yang tercapai juga. Keberlanjutannya syukur sekarang sudah ada Ketua resminya. Setidaknya kembali ke masyarakat bisa aku lakukan dengan langkah kecil itu.
Terus ngapain di rumah? Ya sekaligus aku nyiapin untuk daftar PaPK TNI yang dibuka awal Septermber kemarin. Pertama kali daftar beginian ternyata lumayan juga ya berkas-berkas yang harus disiapkan hehe.. Tapi ya sudahlah yaaa mau gak mau di September kesana kemari ngurus berkas. Sekalian main juga ke almamater SD-SMA. Waktu main ke SMP entah kenapa lebih semangat hehe. Menyusuri lorong-lorong hijau nan teduh. Ada joglo dan ruangan baru ternyata di samping ruang TU. Nuansa hijau masih sangat kental disetiap sudutnya. Yaah kenangan-kenangan di masa itu seperti muncul lagi haha.
Idealis, mungkin masih bertahan dalam diriku. Masih ingin mencapai apa yang dicita-citakan. Setidaknya sampai detik ini. Kaget waktu diajak ngobrol sama salah satu dosen agar nanti lanjut studi dan kembali ke almamater untuk jadi dosen. Kejadian itu beberapa hari sebelum pelaksanaan yudisium. Beliau bersedia membantu segala sesuatunya. Karena jiwa-jiwa peneliti yang harus dimiliki dosen sepertinya kurang bertumbuh dalam diriku, aku menolaknya dengan halus dan mengutarakan cita-cita yang aku ingin capai. Selanjutnya, H-3 sebelum pelaksanaan wisuda, ada chat masuk dari dosen lainnya yang menawarkan job HR di perusahaan pembuat mie favorit para anak kos. Lagi-lagi karena masih idealis, ditolak haluslah tawaran itu dengan alasan ada cita-cita lain yang sedang disiapkan pada waktu yang sama. Selanjutnya apa lagi? Guru BK. Ya ada kesempatan menjadi guru BK yg dateng hehe. Penempatannya di Timur Jawa berhawa dingin. Tempat yang enak sebenarnya untuk bekerja. Sekolah swasta Islam dengan konsep boarding. Tapi, aku urungkan lagi hal itu. Tapi anehnya waktu ada bukaan PT Pindad, aku malah coba apply hehe. Mungkin karena waktunya yang panjang juga untuk rekrutmennya jadi berani apply. Sebagai cadangan pikirku waktu itu. Tapi baru tahap awal udh gk lolos, belum rejekinya aja kali yaaa.
Waktu terus berjalan, persiapan berkas PaPK satu persatu terselesaikan. Baru tau ternyata surat keterangan sehat, bebas narkoba, KTP bisa dilegalisir hehe. Nyampe tanda tangan Kepala Desa dan Babinsa Desa aku samperin ke rumahnya. Ada tragedi helm ilang pula waktu legalisir surat keterangan sehat sama bebas narkoba hehe. Nah di awal September kemarin juga ada pengumuman rekrutmen PT KAI, ada posisi bagian SDM dari jurusan Psikologi, Hukum, dan manajemen SDM. Waaa boleh juga nih dicoba pikirku. Nah singkat cerita aku daftar tuh PT KAI lewat job fair di UNS. Nah selengkapnya mungkin nanti aku ceritain lewat tulisan selanjutnya ya. Pelajaran hidupnya lumayan banyak juga dari proses itu. Intinya masih belum rejeki juga di PT KAI ini. Hehehe
Ternyata tawaran yang dateng ada lagi hehe. Awal Oktober kemarin chat itu masuk dari dosen yang beda lagi. Posisinya sama dibagian HR di perusahaan punyanya orang yg dikenal dengan bukunya yang ada kata-kata “anak singkong”nya. Daaan lagi-lagi aku mengurungkan untuk mengIYAkan kesempatan itu. Gimana menurut kalian apakah aku harus meruntuhkan idealisme ini atau harus lebih realistis?hehe. Mungkin kalau aku sendiri akan bisa lebih menentukan arah setelah hasil PaPK ini keluar. Kalau berpikir “cadangan”, pasti ada. Cadangan yang prosesnya lumayan memakan waktu, mungkin itu yang aku pilih dulu saat ini.
Menurut analisisku sendiri, tawaran-tawaran itu aku yakin gak begitu aja dateng. Selain ada campur tangan yang punya hidup ini, proses selama aku kuliah kemarin kayanya ada pengaruh besarnya juga. Beberapa dosen yang memberikan kesempatan itu memang aku kenal baik karena proses kuliah dan proyek-proyek. Mungkin karena beberapa kali pernah menjadi sukarelawan proyek beliau-beliau ini menjadi salah satu jalan datangnya kesempatan itu. Kuncinya, selalu berusaha mengeluarkan kemampuan terbaik ketika mengerjakan proyek itu. Bukan untuk sekedar mencari muka, tapi memang kalau kita punya kelebihan, tunjukan dan lakukan sebaik mungkin. Dosen pasti juga akan menilai, mana yang menurut mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Makanya dulu waktu kuliah, disamping organisasi dan kuliah biasa, “ngasong proyek” menjadi aktivitas yang sering aku lakuin. Kayanya sekali ngasong proyek dan kinerja kita baik, biasanya akan direkomendasikan ke dosen-dosen lain yang membutuhkan sukarelawan juga. Selain menambah pemasukan hehe, ngasong proyek juga manfaat banget untuk menambah kemampuan yang dimiliki.
Terimakasih kehidupan 2 bulan 14 hari setelah wisuda. Sungguh aku sangat menikmati segala proses yang udah aku lalui. Untuk menutup postingan dengan tulisan yang kurang terarah ini, aku berharap untuk para jobseeker dimudahkan segala urusannya!! Tetap semangat mencari jalan yang memang sudah disiapkan untukmu!! Nikmati segala prosesnya!! Yakinlah setiap orang punya waktu dan caranya sendiri!! Bersyukur bersyukur dan bersyukur atas segala peristiwa yang dialami. Sampai jumpa di postingan selanjutnya yops!!
No comments:
Post a Comment